Tampilkan postingan dengan label struktur biji polong-polongan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label struktur biji polong-polongan. Tampilkan semua postingan

2022-03-10

STRUKTUR BIJI KACANG HIJAU

 

🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG HIJAU (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)

    Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari bagian-bagian biji kacang hijau atau Vigna radiata, (2) mengidentifikasikan bagian-bagian tubuh biji kacang hijau.

Kacang Hijau PSYCHESOUPE

    Metodologi pembelajaran struktur dan morfologi pada biji kacang hijau memerlukan beberapa alat, yakni:
a. Loupe dengan perbesaran 30x
b. Pinset
c. Gunting/Silet/Cutter
d. Jarum jara
e. Meja alas

    Metodologi pelaksanaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Biji sampel (biji kacang hijau) yang telah disiapkan (direndam air selama kurang lebih satu jam agar bagian-bagian biji mengembang dan terlihat lebih jelas sehingga mudah diamati) dijajarkan di atas meja alas.
b. Morfologi secara lengkap dari biji sampel tersebut diamati.
c. Selanjutnya, biji dibelah dengan menggunakan gunting atau silet atau cutter dengan hati-hati, agar struktur bagian dalam biji tidak rusak.
d. Alat bantu loupe dengan perbesaran 30x digunakan untuk memperjelas pengamatan.
e. Alat bantu seperti pinset digunakan untuk memegang dan membuka bagian-bagian tertentu yang kecil.
f. Selanjutnya melakukan identifikasi bagian-bagian dari biji tersebut, seperti: testa, hilum, radikula dan lain sebagainya.

I. PENGAMATAN STRUKTUR YANG TAMPAK DARI LUAR BIJI KACANG HIJAU

    Buah dari kacang hijau (Vigna radiata) sebetulnya termasuk jenis kacang polong. Buah kacang hijau tersebut memiliki biji didalamnya. Biji kacang hijau memiliki bentuk bulat yang agak lonjong. Biji kacang hijau memiliki testa atau kulit biji yang berwarna hijau terang.  Kulit biji tersebut mempunyai fungsi sebagai struktur perlindungan bagian dalam biji. Kulit biji adalah organ yang mulanya berkembang dari satu atau dua integumen. 

Kacang Hijau II PSYCHESOUPE

    Kemudian disisi biji, terdapat tiga bagian yang tampak, di antaranya adalah radikula, hilum dan hipokotil. Radikula merupakan bagian biji yang merupakan cikal bakal akar dari tanaman kacang hijau selama masa perkecambahan. Hilum merupakan bagian yang berkembang dari funikulus atau merupakan bagian bekas tempat melekatnya funikulus/tangkai biji. Sementara hipokotil merupakan cikal bakal batang dari kecambah hijau.


II. PENGAMATAN STRUKTUR BAGIAN DALAM BIJI KACANG HIJAU

Kacang Hijau III PSYCHESOUPE

    Biji kacang hijau tidak mempunyai endosperm didalamnya. Apabila testa atau biji kacang hijau di kelupas, maka struktur yang nampak merupakan bagian dari embrio. Dalam embrio tersebut terdapat bagian yang dinamakan dengan taruk atau shoot. Taruk tersebut terdiri dari dua buah kotiledon. Selain itu terdapat dua buah sumbu, yakni hipokotil dan epikotil. Hipokotil adalah sumbu pendek yang letaknya berada di bawah kotiledon. Sedangkan, epikotil adalah sumbu pendek yang letaknya berada di atas kotiledon. Terakhir, adalah bagian yang disebut dengan kotiledon. Kotiledon adalah organ cadangan makanan yang jika biji berkecambah, maka kotiledon akan menjadi cikal bakal daun.


III. KESIMPULAN

    Biji kacang hijau sampel (Vigna radiata) memiliki testa berwarna hijau. Biji kacang hijau tidak mempunyai endosperm. Sehingga apabila kulit biji di lepaskan akan tampak langsung bagian embrionya. Bagian embrio terdiri atas taruk, epikotil, hipokotil dan kotiledon. Salah satu sisi biji kacang hijau memiliki bagian-bagian, diantaranya adalah radikula, hilum dan hipokotil.


Daftar Pustaka

Iriawati; Suradinata, Tatang; Faisal, Ahmad. (2016). Praktikum Embriologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
COPYRIGHT © 2022 |PSYCHESOUPE

2022-03-09

STRUKTUR BIJI KACANG KEDELAI

 

🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG KEDELAI (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)

    Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari bagian-bagian biji kacang kedelai atau Glycine max, (2) mengidentifikasikan bagian-bagian tubuh biji kacang kedelai.

Kacang Kedelai PSYCHESOUPE

    Metodologi pembelajaran struktur dan morfologi pada biji kacang kedelai memerlukan beberapa alat, yakni:
a. Loupe dengan perbesaran 30x
b. Pinset
c. Gunting/Silet/Cutter
d. Jarum jara
e. Meja alas

    Metodologi pelaksanaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Biji sampel (biji kacang kedelai) yang telah disiapkan (direndam air selama kurang lebih satu jam agar bagian-bagian biji mengembang dan terlihat lebih jelas sehingga mudah diamati) dijajarkan di atas meja alas.
b. Morfologi secara lengkap dari biji sampel tersebut diamati.
c. Selanjutnya, biji dibelah dengan menggunakan gunting atau silet atau cutter dengan hati-hati, agar struktur bagian dalam biji tidak rusak.
d. Alat bantu loupe dengan perbesaran 30x digunakan untuk memperjelas pengamatan.
e. Alat bantu seperti pinset digunakan untuk memegang dan membuka bagian-bagian tertentu yang kecil.
f. Selanjutnya melakukan identifikasi bagian-bagian dari biji tersebut, seperti: testa, mikropil, hilum dan lain sebagainya.

I. PENGAMATAN STRUKTUR YANG TAMPAK DARI LUAR BIJI KACANG KEDELAI

    Buah dari kacang kedelai (Glycine max) sebenarnya merupakan sejenis polong-polongan. Buah kacang kedelai tersebut memiliki biji didalamnya. Biji kacang kedelai memiliki bentuk bulat yang sedikit pepat. Biji kacang kedelai memiliki testa atau kulit biji yang berwarna transparan kekuningan. Kulit biji tersebut berfungsi sebagai pelindung struktur dalam biji. Testa adalah organ yang pada awalnya berkembang dari satu atau dua integumen. 

Kacang Kedelai II PSYCHESOUPE

    Kemudian di salah satu sisi biji, terdapat tiga bagian yang tampak, di antaranya adalah mikropil, hilum, kalaza dan hipokotil. Mikropil adalah suatu lubang kecil yang fungsinya untuk jalan masuknya tabung polen. Mikropil akan tampak seperti sebuah pori kecil pada biji. Apabila biji kacang kedelai akan berkecambah, maka pori mikropil tersebut akan berguna sebagai tempat keluarnya radikula pertama kali. Hilum adalah bagian yang merupakan perkembangan dari bagian bekas tempat melekatnya /tangkai biji. Sementara kalaza merupakan bakal biji dari tanaman kacang kedelai. Sedangkan hipokotil merupakan cikal bakal batang dari kecambah kedelai.


II. PENGAMATAN STRUKTUR BAGIAN DALAM BIJI KACANG KEDELAI

Kacang Kedelai III PSYCHESOUPE

    Biji kacang kedelai tidak mengandung endosperm didalamnya. Apabila testa atau biji kacang kedelai di kelupas, maka struktur yang nampak adalah embrio. Terdapat bagian yang dinamakan plumula, bagian ini merupakan tunas dasar dari embrio benih. Apabila biji kacang kedelai berkecambah, maka plumula akan tumbuh menjadi daun sejati yang pertama. Selain itu terdapat dua buah sumbu, yakni hipokotil dan epikotil. Hipokotil merupakan sumbu pendek yang berada di bawah kotiledon. Sedangkan, epikotil merupakan sumbu pendek yang berada di atas kotiledon. Terakhir, terdapat bagian yang bernama kotiledon. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan yang apabila biji berkecambah, kotiledon akan menjadi cikal bakal daun.


III. KESIMPULAN

    Biji kacang kedelai sampel (Glycine max) memiliki testa berwarna transparan kekuningan. Biji kacang kedelai tidak mengandung endosperm. Sehingga apabila kulit biji dilepaskan akan nampak langsung bagian embrionya. Bagian embrio terdiri atas plumula, epikotil, hipokotil dan kotiledon. Salah satu sisi biji kacang merah memiliki bagian-bagian, diantaranya adalah mikropil, hilum, kalaza dan hipokotil.


Daftar Pustaka

Iriawati; Suradinata, Tatang; Faisal, Ahmad. (2016). Praktikum Embriologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

 COPYRIGHT © 2022 |PSYCHESOUPE

2022-03-08

STRUKTUR BIJI KACANG MERAH

 

🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG MERAH (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)

    Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari bagian-bagian biji kacang merah atau Phaseolus vulgaris, (2) mengidentifikasikan bagian-bagian tubuh biji kacang merah.

Kacang Merah PSYCHESOUPE

    Metodologi pembelajaran struktur dan morfologi pada biji kacang merah memerlukan beberapa alat, yakni:
a. Loupe dengan perbesaran 30x
b. Pinset
c. Gunting/Silet/Cutter
d. Jarum jara
e. Meja alas

    Metodologi pelaksanaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Biji sampel (biji kacang merah) yang telah disiapkan (direndam air selama kurang lebih satu jam agar bagian-bagian biji mengembang dan terlihat lebih jelas sehingga mudah diamati) dijajarkan di atas meja alas.
b. Morfologi secara lengkap dari biji sampel tersebut diamati.
c. Selanjutnya, biji dibelah dengan menggunakan gunting atau silet atau cutter dengan hati-hati, agar struktur bagian dalam biji tidak rusak.
d. Alat bantu loupe dengan perbesaran 30x digunakan untuk memperjelas pengamatan.
e. Alat bantu seperti pinset digunakan untuk memegang dan membuka bagian-bagian tertentu yang kecil.
f. Selanjutnya melakukan identifikasi bagian-bagian dari biji tersebut, seperti: testa, mikropil, rafe dan lain sebagainya.

I. PENGAMATAN STRUKTUR YANG TAMPAK DARI LUAR BIJI KACANG MERAH

    Buah dari kacang merah (Phaseolus vulgaris) sebenarnya merupakan polong. Buah kacang merah tersebut memiliki biji didalamnya. Biji kacang merah memiliki bentuk bulat oval yang agak sabit. 

Kacang Merah II PSYCHESOUPE

    Biji kacang merah memiliki testa atau kulit biji yang berwarna merah. Pada biji sampel, warnanya memiliki variasi merah lurik. Testa tersebut memiliki fungsi untuk melindungi struktur dalam biji. Testa merupakan organ yang awalnya berkembang dari satu atau dua integumen. Kemudian disisi biji, terdapat tiga bagian yang tampak, di antaranya adalah mikropil, hilum dan rafe. Mikropil merupakan sebuah lubang kecil yang berfungsi sebagai jalan masuknya tabung polen. Mikropil terlihat seperti sebuah pori kecil pada biji. Apabila biji akan berkecambah, maka lubang mikropil akan digunakan sebagai tempat keluarnya radikula untuk pertama kali. Hilum merupakan bagian yang berkembang dari funikulus atau merupakan bagian bekas tempat melekatnya funikulus/tangkai biji. Sementara rafe merupakan bagian yang menonjol/tonjolan pada tepi hilum. Akan tetapi letak rafe berlawanan dengan mikropil.


II. PENGAMATAN STRUKTUR BAGIAN DALAM BIJI KACANG MERAH

Kacang Merah III PSYCHESOUPE

    Biji kacang merah tidak memiliki endosperm didalamnya. Jika testa atau biji kacang merah di kelupas atau dilepaskan, maka struktur yang terlihat adalah embrio. Didalam embrio terdapat bagian yang disebut dengan taruk (shoot). Taruk tersebut terdiri atas dua buah kotiledon. Selain itu terdapat dua buah sumbu, yakni hipokotil dan epikotil. Hipokotil merupakan sumbu pendek yang berada di bawah kotiledon. Sedangkan, epikotil merupakan sumbu pendek yang berada di atas kotiledon. Terakhir, adalah bagian yang disebut dengan kotiledon. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan yang apabila biji berkecambah, kotiledon akan menjadi cikal bakal daun.


III. KESIMPULAN

    Biji kacang merah (Phaseolus vulgaris) sampel memiliki testa berwarna merah lurik. Biji kacang merah tidak memiliki endosperm. Sehingga apabila kulit biji di kelupas akan nampak langsung bagian embrionya. Bagian embrio terdiri atas taruk, epikotil, hipokotil dan kotiledon. Salah satu sisi biji kacang merah memiliki bagian-bagian, diantaranya adalah mikropil, hilum dan rafe.


Daftar Pustaka

Iriawati; Suradinata, Tatang; Faisal, Ahmad. (2016). Praktikum Embriologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

 COPYRIGHT © 2022 |PSYCHESOUPE

2022-02-26

EMBRIOLOGI TUMBUHAN - BIJI

 

🐏🎀🍀 LAPORAN PRAKTIKUM :
BIJI

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

    Biji merupakan perkembangan dari bakal biji (ovulum). Biji dewasa memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah: (1) kulit biji atau testa yang berkembang dari satu atau dua integumen, (2) endosperm merupakan jaringan penyimpan cadangan makanan sementara beberapa tumbuhan, seperti misalnya padi, jagung, dan jarak, jaringan endosperm berkembang dengan baik dan tumbuh membesar hingga biji dewasa, dan (3) embrio yaitu merupakan sporofit muda yang dapat berkembang.

    Biji adalah lokasi awal dari perkembangan sporofit baru yaitu embrio, sehingga biji berperan penting untuk kontinuitas generasi pada tumbuhan berbiji. Bakal biji (ovulum) pada tumbuhan Angiospermae akan berkembang menjadi biji apabila terjadi pembuahan ganda. Pada biji yang masak, embrio dilindungi oleh kulit biji yang mengelilinginya serta disokong oleh zat atau nutrisi cadangan yang telah tersimpan. Biji, terutama yang berasal dari tumbuhan suku Poaceae dan Fabaceae telah dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan. Cadangan makanan yang terkandung dalam biji terutama yang terdapat dalam endosperm atau perisperm, menyokong perkembangan sporofit ketika muncul dari biji sampai mulai aktif berfotosintesis.

    Pembuahan ganda merupakan penyebab adanya pembentukan zigot yang kemudian terjadi perkembangan sehingga terbentuk biji. Pertumbuhan dan diferensiasi bakal biji, kantung embrio, endosperm dan embrio, berlangsung dengan suatu urutan stadium yang saling berhubungan dan mengikuti urutan yang khas. Berdasarkan tipe jaringan penyimpan cadangan makanannya, biji tumbuhan dapat dibedakan menjadi: (1) biji albuminus, bila cadangan makanan disimpan dalam jaringan endosperm atau perisperm, dan (2) biji eksalbuminus, bila biji tidak memiliki endosperm atau hanya mengandung sedikit sekali.

2. Tujuan

a. Mempelajari bagian-bagian dari biji.


II. TINJAUAN PUSTAKA

    Serealia juga diketahui sebagai sereal atau biji-bijian (bahasa Inggris: cereal) merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati ( Sarwono, B. 2005 ).

    Kacang-kacangan adalah salah satu bahan makanan sumber protein dengan nilai gizi yang tinggi, vitamin B, mineral, serta serat. Nilai dan mutu gizi dari perkacangan tersebut menjadi lebih baik apabila dikecambahkan. Selama pengecambahan komponen antigizi akan menurun dan setelah pengecambahan terbentuk komponen fitokimia dan antioksidan alami yang berperan untuk kesehatan ( Muchtadi, 1992). 

    Biji adalah organ tumbuhan hasil perkembangan dari ovulum (bakal biji) setelah terjadinya fertilisasi. Di dalam biji terdapat embrio, yang merupakan cikal bakal tumbuhan baru, serta jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu endosperm. Pada umumnya biji dilingkupi oleh satu atau dua lapisan kulit biji atau testa.

    Bersamaan dengan perkembangan embrio dan endosperm, bakal biji pun juga berkembang menjadi biji. Proses perkembangan tersebut diiringi dengan berbagai perubahan pada jaringan yang ada di sekitarnya. Integumen umumnya akan berkembang menjadi kulit biji (testa). Pada permukaan biji tumbuhan tertentu kita akan dapat menemukan suatu struktur yang disebut arilus. Arilus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu arilus sejati (jaringan yang terbentuk sebab terjadi pertumbuhan pada bagian distal funikulus dekat biji) dan ariloid (tonjolan yang terbentuk sebab adanya aktivitas pertumbuhan jaringan lain selain funikulus). Ariloid dapat dibedakan menjadi strofiola, jika terbentuk dari pertumbuhan pada rafe, dan karunkula, merupakan ariloid oleh sebab terjadinya pertumbuhan jaringan di bagian mikropil.


II. METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

a. Silet atau cutter
b. Pinset
c. Biji kacang merah (Phaseolus vulgaris)
d. Biji jarak (Ricinus communis)
e. Biji jagung (Zea mays)
f. Mikroskop atau kaca pembesar

2. Tahapan Kerja

a. Pada bagian biji kacang merah, rafe, hilum dan mikropil di identifikasi.
b. kemudian identifikasi bagian kulit biji, kotledon, taruk (shoot) dan radikula pada sayatan memanjang
dari biji kacang merah.
c. Pada bagian luar biji jarak, rafe, karunkula dan mikropil di identifikasi.
d. Kemudian identifikasi bagian kulit biji, endosperm, kotiledon, apeks pucuk dan radikula pada sayatan memanjang dan biji jarak.
e. Bagian-bagian pada penampang melintang dari biji jagung, dipelajari serta identifikasi bagian tersebut pada preparat.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

Biji PSYCHESOUPE

2. Pembahasan

    Praktikum biji bertujuan untuk mengetahui mempelajari struktur dari bagian-bagian berbagai sampel biji. Bahan yang digunakan adalah biji kacang merah (Phaseolus vulgaris), biji jarak (Ricinus communis), dan biji jagung (Zea mays).

    Buah pada kacang merah merupakan polong, yang di dalamnya terdapat biji. Sifat-sifat luar dari biji kacang merah akan lebih jelas setelah direndam dalam air. Beberapa bagian yang tampak dari biji tersebut adalah hilum, mikropil, dan rafe. Hilum merupakan bagian bekas tempat pelekatan tangkai biji (funikulus) pada biji. Mikropil merupakan lubang kecil pada kulit biji yang seperti pori kecil pada bakal biji, dan merupakan tempat masuknya tabung pollen. Apabila biji berkecambah, pori tersebut berfungsi sebagai tempat keluarnya radikula pertama kali. Rafe merupakan tonjolan pada tepi hilum yang berlawanan dengan mikropil. Pada biji kacang merah tidak terdapat endosperm, maka jika kulit bijinya dilepaskan seluruh struktur yang terlihat adalah embrio. Bagian-bagian dari embrio antara lain adalah: (1) taruk (shoot) yang terdiri dari dua kotiledon, yakni sumbu yang pendek di bawah kotiledon (hipokotil) dan sumbu yang pendek di atas kotiledon (epikotil), yang mana terdapat beberapa helai daun kecil dan ujung taruk, dan (2) akar atau radikula.

    Pada biji jarak memiliki bagian-bagian berupa: (1) karunkula, yang merupakan struktur seperti spons, dan merupakan penonjolan kulit biji luar, (2) hilum, (3) mikropil yang tertutup oleh karunkula, dan (4) rafe yang terdapat sepanjang biji. Di daerah kalaza pada biji jarak terdapat penonjolan pada ujung biji yang berlawanan dengan karunkula. Endosperm pada biji jarak bersifat m padat dan menutupi embrio. Bagian taruk (shoot) dari embrio terdiri atas: (1) dua kotiledon tipis yang mana tampak jaringan pembuluh kecil, (2) hipokotil yang sangat pendek yaitu sumbu batang di bawah kotiledon, (3) epikotil yang kecil yaitu sumbu batang di atas kotiledon dan bagian akar dari sumbu embrio terdiri dari radikula yang kecil.

    Biji jagung sesungguhnya merupakan buah kariopsis. Kariopsis merupakan buah berbiji satu yang bersifat kering, dan tidak memecah (indehiscent) dengan kulit buah (perikarp = dinding ovarium) sangat melekat pada biji. Bagian dari kulit buah dan kulit biji melekat sangat erat satu sama lain, pun dengan jaringan yang lain dari biji sehingga tidak mungkin dapat dipisahkan. Bagian terbesar dari buah jagung adalah endosperm, yang disusun oleh lapisan terluar (satu deretan sel-sel lapisan aleuron) dan endosperm, yang banyak mengandung pati. Sel-sel pada lapisan aleuron memiliki kandungan protein dan lemak, namun hanya mengandung sedikit pati atau tidak ada pati. Embrio jagung memiliki satu sumbu dengan apeks batang dan apeks akar. Apeks batang dan beberapa daun rudimenter dilingkupi oleh suatu seludang yang disebut koleoptil, sedangkan bagian akar rudimenter (radikula) dikelilingi oleh suatu seludang yang dinamakan koleorhiza. Pada bagian transisi di antara taruk dan akar terdapat daerah menyerupai batang yang pendek. Skutelum merupakan kotiledon tunggal yang adalah bagian yang ukurannya relatif paling besar pada embrio jagung, memiliki struktur berbentuk perisai, serta terletak berdampingan dengan endosperm. Apabila biji berkecambah, maka skutelum berperan seperti haustorium (akar isap) yang akan masuk ke bagian dalam endosperm kemudian mendistribusikan nutrisi ke bagian-bagian embrio yang sedang tumbuh.


V. KESIMPULAN

    Biji merupakan perkembangan dari bakal biji (ovulum). Berdasarkan praktikum yang dilakukan, yakni pengamatan struktur pada beberapa sampel biji, berupa biji kacang merah (Phaseolus vulgaris), biji jarak (Ricinus communis), dan biji jagung (Zea mays), telah diketahui bahwa tidak semua biji memiliki struktur yang sama. Dapat dibedakan menjadi biji yang mempunyai endosperm atau tidak. Pada biji jarak dan biji jagung terdapat kehadiran endosperm, sehingga termasuk ke dalam biji albuminus. Sementara, pada biji kacang merah tidak terdapat endosperm, sehingga termasuk dalam golongan biji eksalbuminus. Warna testa pada masing-masing sampel biji sangat berbeda, yakni biji kacang merah dengan testa merah, biji jarak dengan testa corak-corak hitam, dan biji jagung dengan testa yang menyatu dengan perikarp berwarna kekuningan. Bagian khas dari biji kacang merah yang merupakan polong adalah terdapatnya bagian taruk (shoot) berupa helai daun kecil dan mikropil berupa lubang kecil. Bagian khas dari biji jarak adalah terdapatnya karunkula dan endosperm yang tipis seperti lembaran. Sedangkan bagian khas dari biji jagung adalah terdapatnya testa yang menyatu dengan perikarp, skutelum dan koleorhiza. Bagian pada biji jagung sulit dipisahkan dan diamati, sehingga pengamatan lebih baik dilakukan dengan bantuan mikroskop.


Daftar Pustaka

Bhojwani, S.S. and W.Y. Soh. (2001). Current Trends in the Embryology of Angiosperm. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

Campbell, N.A., J.B. Reece, M.R. Taylor & E.J. Simon. (2005). Biology-Concept and Connections. San Francisco: Pearson Benyamin Cumming.

Cheung, A.Y. (1996). Pollen-Pistil Interactions during Pollen-Tube Growth. Trends Plant Sci. 1: 45-51.

George, E.F, and Hall, M.A. (2008). Plant Propagation by Tissue Culture. Dordrecht: Springer Verlag.

Iriawati; Suradinata, Tatang; Faisal, Ahmad. (2016). Praktikum Embriologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Iriawati; Suradinata, Tatang; Wardhini, Trimurti. (2014). Embriologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Johri, B. M. (1984). Embryology of Angiosperm. New York: McGraw Hill Books Company.

Muchtadi, 2004. Ilmu Pengetahuan Bahan PanganPangan Dan Gizi. Bogor:  Institut Pertanian  Bogor.

Sarwono, B. 2005. Tanaman hortikultura. Penebar Swadaya: Jakarta.

 

STRUKTUR BIJI KACANG HIJAU

  🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG HIJAU (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)     Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari b...