Tampilkan postingan dengan label laporan praktikum pengaruh ph dan suhu terhadap enzim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label laporan praktikum pengaruh ph dan suhu terhadap enzim. Tampilkan semua postingan

2022-02-24

FISIOLOGI TUMBUHAN - PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ENZIM

 

🍑✒️✨ LAPORAN PRAKTIKUM :
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ENZIM

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

    Enzim adalah protein yang disusun dari dua bagian, yakni apoenzim dan koenzim. Apoenzim terdiri dari protein, tetapi koenzim mungkin terdiri dari bukan protein dan disebut dengan gugus prostetik. Gugus ini dapat berupa ion logam yang disebut kofaktor anorganik, misalnya Cu, Fe, Mn, Ca, dan K. Gugus prostetik dapat pula berupa senyawa anorganik, seperti misalnya NAD, NADP, FMN, FAD, COA, serta berbagai vitamin. Pada saat enzim bekerja, koenzim atau kofaktor memiliki peranan sebagai penerima atom yang ditambahkan atau dipisahkan dari substrat. Enzim diberi nama sesuai dengan substratnya dengan akhiran ase, dan atau berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisnya, misalnya hidrolase, fosforilase, reduktase, karboksilase dan sebagainya.

2. Tujuan

a. Menyimpulkan bahwa enzim dipengaruhi oleh pH dan suhu.

II. TINJAUAN PUSTAKA

    Setiap enzim bertindak pada satu substrat tunggal atau kelompok senyawa sejenis yang memiliki gugusan fungsi yang identik serta dapat melakukan reaksi. Hal ini pun disesuaikan dengan sifat enzim, yaitu (1) enzim aktif dalam jumlah yang sangat sedikit, (2) enzim tidak terpengaruh oleh reaksi yang dikatalisisnya oleh sebab enzim adalah katalis murni, (3) enzim dapat mempercepat suatu reaksi namun tidak mempengaruhi keseimbangan reaksi, (4) katalis enzim bekerja sangat spesifik, dan (5) beberapa enzim dapat bekerja terhadap suatu substrat tertentu dan menghasilkan produk yang sama.

   Enzim berupa protein sehingga memiliki kepekaan terhadap pengaruh perubahan lingkungan, misalnya konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, temperatur, pH dan zat penghambat.

   Perubahan pH pada lingkungan dapat menyebabkan terjadinya denaturasi enzim. Peristiwa rusaknya enzim karena pengaruh zat kimia disebut flokulasi dan hal ini dapat berakibat pada hilangnya aktivitas enzim. Molekul protein juga merupakan enzim, yang tersusun dari asam amino yang terangkai dalam ikatan peptida. Jika protein dihidrolisis menggunakan asam maka asam amino penyusunnya akan dibebaskan dari molekul protein.

    Temperatur yang tinggi mempunyai pengaruh terhadap enzim karena struktur molekul enzim sangat kompleks dengan sejumlah besar ikatan hidrogen yang lemah. Ikatan hidrogen tersebut akan terputus pada kondisi temperatur tinggi, sehingga menyebabkan struktur enzim berubah. Kemudian, enzim mengalami denaturasi sehingga tidak dapat berfungsi. Peristiwa rusaknya enzim karena pengaruh temperatur disebut koagulasi.


III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat

a. Tabung reaksi dan raknya
b. Termometer
c. Pipet
d. Penjepit
e. Lempeng pemanas listrik
f. 𝘚𝘵𝘰𝘱 𝘸𝘢𝘵𝘤𝘩
g. Gelas piala

2. Bahan

a. Telur
b. Air/aquades
c. Alkohol 95%

3. Cara kerja

a. Air dalam gelas piala dipanaskan sampai 100°C.
b. Putih telur sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
c. Alkohol 95% ditambahkan ke dalam tabung reaksi yang sama sebanyak 5 tetes.
d. Tabung reaksi di goyangkan agar putih telur dan alkohol 95% di dalamnya teraduk.
e. Gelembung-gelembung yang muncul diamati.
f. Aquades sebanyak 1 ml ditambahkan dan perubahan diamati dengan seksama. Perubahan yang terjadi di dokumentasikan.
g. Tabung reaksi yang telah diisi dengan putih telur kemudian dijepit dengan penjepit dan pelan-pelan dimasukkan ke dalam air yang mendidih sambil memasukkan termometer dalam tabung reaksi.
h. Dengan menggunakan 𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘸𝘢𝘵𝘤𝘩, lama waktu reaksi  koagulasi pada putih telur hingga terlihat mencapai koagulasi sempurna (perubahan warna bening menjadi putih pada putih telur) di amati dan dicatat dan dengan menggunakan termometer, pada temperatur berapa saat koagulasi putih telur dimulai dan selesai, dicatat.

(saya tidak betul-betul menyelesaikan tahapan praktikum ini, jadi hasil dan pembahasan serta kesimpulan dibawah ini saya buat dengan permisalan / sebagai contoh saja.) 💌📮🐻


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil pengamatan

Koagulasi PSYCHESOUPE

Koagulasi II PSYCHESOUPE

2. Pembahasan

    Pada praktikum pengaruh lingkungan terhadap enzim ini akan diamati pengaruh dari pH dan suhu terhadap enzim dengan bahan berupa putih telur.

    Pada praktikum pengaruh lingkungan terhadap enzim, mulanya sebanyak 5 ml putih telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian diberikan beberapa tetes alkohol 95% untuk diamati perubahannya, kemudian diberikan aquades sebanyak 1 ml lalu dikocok untuk diamati perubahan yang kedua. Sementara, tabung reaksi yang telah diisi dengan 5 ml putih telur dijepit dengan penjepit dan dimasukkan ke dalam air mendidih sambil diukur suhunya dengan termometer dan diamati saat-saat terjadinya koagulasi pada putih telur tersebut.

    Terbentuknya endapan pada saat perlakuan penambahan beberapa tetes alkohol 95% disebabkan oleh karena adanya penambahan alkohol dapat mengikat air dan mengakibatkan kelarutan protein dalam air menjadi berkurang dan endapan akan terbentuk. Hal ini dikarenakan adanya perubahan pH pada putih telur yang dapat menyebabkan terjadinya denaturasi enzim dan merupakan peristiwa rusaknya enzim yang diakibatkan oleh adanya pengaruh dari zat kimia yang disebut juga dengan istilah flokulasi. Protein (yang juga termasuk enzim) apabila di dihidrolisis menggunakan asam, hal ini dapat menyebabkan asam amino penyusunnya akan dibebaskan dari molekul protein tersebut.

    Proses koagulasi berdasarkan data hasil pengamatan adalah berlangsung selama 10 menit. Putih telur tersebut mulai mengalami koagulasi pada saat suhu 45° dan mengalami koagulasi sempurna pada saat suhu mencapai 60°. Temperatur yang tinggi pada memiliki pengaruh pada enzim oleh sebab struktur molekul enzim sangat kompleks dengan sejumlah besar ikatan hidrogen yang lemah. Apabila keadaan dalam temperatur yang tinggi, maka ikatan hidrogen tersebut akan terputus yang menyebabkan struktur enzim berubah. Kemudian enzim mengalami denaturasi sehingga tidak lagi dapat berfungsi seperti semula. Kerusakan enzim yang diakibatkan oleh karena adanya pengaruh temperatur disebut dengan koagulasi. 


V. KESIMPULAN

    Berdasarkan praktikum pengaruh lingkungan terhadap enzim telah diketahui:
a. Pengaruh lingkungan berupa pH yang pada titik tertentu dapat menyebabkan denaturasi enzim.
b. Pengaruh lingkungan berupa temperatur yang pada titik tertentu dapat menyebabkan denaturasi enzim.
c. Peristiwa rusaknya enzim yang diakibatkan oleh adanya pengaruh dari zat kimia (dalam percobaan diatas yakni berupa alkohol) yang disebut juga dengan istilah flokulasi.
d. Kerusakan enzim yang diakibatkan oleh karena adanya pengaruh temperatur disebut dengan koagulasi.
e. Putih telur yang direaksikan dengan beberapa tetes alkohol dan kemudian ditambahkan air sebanyak 1 ml akan menghasilkan endapan.
f. Putih telur yang direaksikan dengan proses pemanasan akan mengalami penggumpalan koagulasi.

Daftar Pustaka

Anggorowati, Sulastri dan Triani Hardiyati. (2015). Fisiologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang: Universitas Terbuka.

Darjatnya dan Arbayah. (1990). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: FMIPA, ITB.

Dwiati, Murni. (2010). Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Prawinata, W., S. Harran dan P. Tjondronegoro. (1981). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bogor: Departemen Botani. Fakultas Pertanian IPB.

Sasmitamihardja, D. dan A.H. Siregar. (1990). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Fakultas MIPA. ITB.

Suseno, H. (1974). Metabolisme Dasar. Bogor: Departemen Botani, Fakultas Pertanian, IPB.

 

STRUKTUR BIJI KACANG HIJAU

  🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG HIJAU (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)     Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari b...