🌼🍄🌈 LAPORAN PRAKTIKUM :
LICHENES
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lichenes merupakan lumut kerak, namun Lichenes tidak termasuk kedalam kelompok lumut sebab Lichenes merupakan hasil dari simbiosis fungi dan alga. Lichenes banyak ditemukan di kulit batang pohon ataupun menempel di bebatuan. Lumut mempunyai beragam warna misalnya seperti keabu-abuan, orange, coklat, hitam dan lain-lain. Lichenes mampu hidup di daerah kekeringan dalam waktu yang lama (Sudrajat, dkk, 2013).
Sebagai tumbuhan pioneer, Lichen memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Lumut kerak menjadi tumbuhan perintis pada daerah-daerah yang keras maupun kering sehingga pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan bagi organisme lainnya. Lichen banyak dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat, misalnya pada beberapa jenis Asolichen telah dimanfaatkan dan dapat pula dikonsumsi, oleh karena itu perlu dijelaskan mengenai Lichen tersebut khususnya pada pemanfaatan Lichen bagi kehidupan.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang sifatnya saling menguntungkan antar organisme. Jamur pada lumut kerak mempunyai fungsi sebagai pelindung dan penyerap air serta mineral. Sementara, ganggang yang hidup di antara miselium jamur berfungsi menyediakan makan melalui proses fotosintesis. Lumut kerak adalah organisme hasil simbiosis mutualisme dengan jamur yang terdapat pada lumut kerak tidak dapat hidup sendiri di alam.
2. Tujuan
Mempelajari jenis Lichenes Crustose, Foliose, Fruticose dan Squamulose.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Lumut kerak (Lichenes) adalah tumbuhan tingkat rendah yang masuk ke dalam Divisio Thallophyta yang merupakan tumbuhan komposit dan perpaduan fisiologik dari dua makhluk yakni antara fungi dan alga. Dua organisme tersebut hidup berasosiasi satu sama lain, sehingga muncul sebagai satu organisme. Penyusun komponen fungi disebut dengan Mycobiont yang pada umumnya berasal dari kelas Ascomycetes dan dua atau tiga genus termasuk Basidiomycetes, sedangkan penyusun komponen alga disebut dengan Phycobiont, berasal dari Divisio alga biru-hijau (Chyanophyceae) atau alga hijau (Chorophyceae) (Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan 2001).
Lichenes adalah tumbuhan hasil simbiosis antara fungi dan satu atau lebih mitra fotosisntesis, yang umumnya merupakan alga hijau atau cyanobacterium. Lichenes sekilas mirip dengan alga, perbedaan utama Lichenes dengan alga adalah tekstur, distribusi dan warna yang paling menonjol (Nash 2008). Alga yang terdapat pada Lichenes menghasilkan makanan (karbohidrat) oleh sebab fungi yang tidak bisa membuat makanan sendiri, sehingga energi didapatkan dari alga. Hubungan simbiosis fungi dan alga berperan membantu Lichenes beradaptasi dengan kehidupan di semua tempat. Lichenes membutuhkan air dan sinar matahari untuk tumbuh. Beberapa spesies dapat menyerap air hingga 20 kali berat tubuhnya (Whitesel 2006).
Salah satu karakteristik Lichenes adalah bahwa mereka memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang lambat. Sebagian besar bentuk tumbuh hanya beberapa milimeter per tahun. Tanaman Lumut Kerak (Lichenes) tidak memiliki akar, batang dan daun, sehingga mereka menyerap sebagian besar nutrisi dari curah hujan. Lichenes berperilaku seperti spons yang menyerap segala sesuatu yang larut dalam air hujan kemudian mempertahankannya (Halcomb 2010).
Menurut Misra & Agrawal (1978), menyatakan bahwa klasifikasi Lumut Kerak (Lichenes) berdasarkan komponen fungi terbagi menjadi tiga tipe, yaitu Ascolihens, Basidiolichens, dan Lichen Imperfecti.
III. METODOLOGI PELAKSANAAN
1. Alat dan bahan
2. Metodologi Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
2. Pembahasan
Praktikum Lichenes bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari ciri-ciri Lichenes Crustose, Foliose, Fruticose dan Squamulose dengan pengamatan yang dilakukan pada berbagai contoh Lichenes dengan menggunakan alat mikroskop stereo, maupun pengamatan secara langsung.
Pertumbuhaan talus sangatlah lambat. Tubuh buah baru akan terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun. Kebanyakan Lichenes bereproduksi dengan perantaan soredium. Komponen cendawannya seringkali dapat membentuk spora dan hanya membentuk lichenes jika jatuh dekat algae yang merupakan simbionnya.
V. KESIMPULAN
Lichenes yang merupakan tumbuhan perintis memiliki peran dalam pembentukan tanah dan tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi. Lichenes atau lumut kerak juga menghasilkan senyawa-senyawa metabolit yang tidak dapat dihasilkan oleh alga dan jamur yang hidup terpisah. Sampai saat ini, para ahli masih terus meneliti tumbuhan lumut kerak atau lichenes dan ada yang mengusulkan agar lichenes tersebut dimasukkan ke dalam golongan tersendiri dan terpisah dari jamur dan alga. Sementara berdasarkan bentuk talusnya, lumut kerak dibedakan menjadi empat macam, yaitu Crustose, Foliose, Fruticose dan Squamulose.
Berdasarkan pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan mengenai lichenes Crustose, Foliose, Fruticose, dan Squamulose telah diketahui bahwa: spesimen Graphis scripta, Hydropunctaria maura, Basidia sp., Lepraria sp., dan Chrysothrix xanthina adalah termasuk lichen Crustose; spesimen Dirinaria applanata, Flavoparmelia caperata, Hypogymnia physodes, Canoparmelia caroliniana dan Parmelina tiliacea adalah termasuk lichen Foliose; spesimen Ramalina fastigiata, Usnea australis, dan Cladonia portentosa adalah termasuk lichen Fruticose; sedangkan spesimen Psora pseudorusselli dan Parmelia sulcata adalah termasuk lichen Squamulose.
Daftar Pustaka
Hale, M.E. (1979). How to Know The Lichens, Second Edition. WCB McGrawHill. Boston.
Januardania, D. (1995). Jenis-jenis Lumut Kerak yang Berkembang pada Tegakan Pinus dan Karet di Kampus IPB Darmaga Bogor. Skripsi. Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.Landecker dan Moore. 1996. Fundamental of The Fungi. Prentice Hall. New Jersey. 470-476.Moore, E. (1972). Fundamental of The Fungi, 4th Edition. Landecker Prentince. Hall International.Muzayyinah. (2005). Keanekaragaman Tumbuhan Tak Berpembuluh. UNS Press: Surakarta.Tjitrosoepomo Gembong. (2005). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Tjitrosoepomo, G. (1989). Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Tallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press.Vashista, B.R. (1981). Botany for Degree Students Part: 1 Alga. New Delhi: S.Chand & Company Ltd. Ram Nagar.