Tampilkan postingan dengan label Osteichthyes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Osteichthyes. Tampilkan semua postingan

2022-02-17

TAKSONOMI VERTEBRATA - PISCES


 📬🍒🍤 LAPORAN PRAKTIKUM :

PISCES


I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

    Istilah Pisces atau fishes merujuk pada kelompok hewan vertebrata yang habitatnya di air serta memiliki sirip sebagai organ pergerakan utama. Selain itu, juga merujuk pada hewan yang mempunyai organ insang sebagai alat pernapasan utama sepanjang hidupnya. Pisces atau yang dikenal sebagai “ikan" meliputi semua jenis ikan, baik yang tidak memiliki rahang (termasuk ke dalam super kelas: Agnatha) maupun ikan yang memiliki rahang (termasuk ke dalam super kelas: Gnathostomata) yang dikelompokkan lagi menjadi ikan bertulang rawan (kelas chondrichthyes) dan ikan bertulang sejati (kelas osteichthyes). Struktur tubuh ikan di bawah super kelas Gnasthostomata selalu mempunyai anggota tubuh/appendages berpasangan, terdapat notochorda atau dalam bentuk lain tulang pusat vertebrae.

    Ikan yang dikelompokkan ke dalam kelas chondrichthyes memiliki ciri utama berupa struktur tubuhnya tersusun dari tulang rawan. Selain itu, terdapat ciri-ciri lain seperti gigi tidak bersatu dengan rahang, tidak memiliki gelembung renang, dan memiliki organ usus dengan katup-katup spiral.

    Sedangkan, ikan yang dikelompokkan ke dalam kelas osteichthyes memiliki ciri utama bahwa struktur tubuhnya tersusun dari tulang sejati/tulang keras atau mengalami osifikasi. Osteichthyes berasal dari kata osteon yang artinya tulang keras, tulang sejati, dan dari kata ichthyos yang artinya ikan. Selain itu, terdapat ciri lain seperti tubuh yang berbentuk fusiform agak oval meruncing dengan berbagai bentuk variasi, memiliki  celah insang tunggal pada tiap sisi tubuh dengan penutup insang yang disebut operculum, serta memiliki gelembung renang berfungsi sebagai paru-paru.

2. Tujuan

a. Mengetahui penggolongan pisces atau ikan berdasarkan pengamatan terhadap struktur atau ciri morfologi pada ikan sampel.
b. Mengidentifikasikan sampel ikan berdasarkan ciri-ciribpada kunci identifikasi dan menentukan nama jenis atau nama ilmiahnya dalam taksa tertentu.


II. TINJAUAN PUSTAKA

    Pisces memiliki karekteristik yakni kulit (integumentum) yang mengandung banyak glandulae mucosae (kelenjar lendir) dan tertutup oleh squama (sisik). Ektrimitas berupa pinae atau sirip dengan fungsi untuk membantu ikan dalam proses berenang. Beberapa jenis ikan ada yang bernapas dengan menggunakan paru-paru seperti lumba-lumba. Mulut terdapat pada bagian ujung muka berupa celah mulut atau rimaoris. Bagian mata pada ikan relatif besar tidak mempunyai kelopak mata atau palfibrae (Saanin, 2001).

    Ikan memiliki sirip yang berperan penting untuk pergerakannya serta sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya, sirip ekor dapat dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik, dapat dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya, yakni adalah tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi, misalnya seperti fusiform, depressiform, anguiliform, compresiform, sagititiform dan globiform. (Riki, 2010)


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alat

a. Baki putih/meja alas untuk bedah dan identifikasi.
b. Pinset.
c. Jarum-jarum pentul.
d. Penggaris.
e. Pensil 2B, penghapus.
f. Kertas gambar dengan pensil warna.
g. Loupe atau kaca pembesar.

2. Bahan

a. Seekor ikan pari.
b. Seekor ikan mas.
c. Seekor ikan mujair.
d. Seekor ikan bawal.

3. Cara Kerja

a. Beberapa ikan sampel dari kelas Chondrichthyes maupun Osteichthyes dijajarkan di atas meja bedah atau baki putih.
b. Morfologi secara lengkap dari ikan-ikan sampel tersebut diamati dan digambarkan.
c. Selanjutnya, bagian ikan-ikan dari tersebut diberi keterangan, seperti: spirakulum, mulut, celah insang, sirip punggung depan, sirip punggung
belakang, dan lain sebagainya.
d. Alat bantu loupe digunakan untuk memperjelas pengamatan.
e. Alat bantu seperti pinset dan jarum pentul digunakan untuk memegang dan membuka bagian-bagian tertentu seperti sirip, sisik, celah insang dan lain sebagainya.
f. Selanjutnya adalah melakukan identifikasi, dengan menggunakan kunci identifikasi famili atau ordo yang telah disediakan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

Pisces PSYCHESOUPE

Pisces II PSYCHESOUPE

2. Pembahasan

    Praktikum pisces bertujuan untuk mempelajari penggolongan pisces atau ikan berdasarkan pengamatan terhadap struktur atau ciri morfologi pada ikan sampel serta mengidentifikasikan ikan sampel tersebut berdasarkan ciri-ciri pada kunci identifikasi dan menentukan nama jenis atau nama ilmiahnya dalam taksa tertentu. Bahan yang digunakan adalah ikan pari dari kelas Chondrichtyhes serta ikan mas, ikan mujair, dan ikan bawal dari kelas Osteichthyes.

    Pertama-tama ikan-ikan sampel diukur terlebih dahulu panjang dari masing-masing bagian tubuh tertentu. Pengukuran tersebut berguna untuk membantu menentukan nama ikan dengan kunci identifikasi. Setelah pengukuran, pengamatan dapat dilakukan secara langsung maupun dengan bantuan loupe.

    Ikan pari sampel mempunyai discus yang membentuk sudut (angular) atau membelah. Bagian matanya menonjol dari spirakel. Mulutnya terdapat dibagian ventral tubuh. Terdapat spirakulum atau tutup insang, dengan insang berbentuk spiral, yang apabila dibedah akan nampak. Ikan pari termasuk ikan tulang rawan yang memiliki istilah elasmobranchii, elasmo berarti lempeng dan branchii berarti lempeng, sehingga diartikan memiliki insang berbentuk lempengan. Celah insang tersebut terletak di sisi ventral. Sirip yang berada disamping adalah sirip dada dan sirip yang berada di dekat ekor adalah sirip perut, dengan bagian sirip perut dan sirip anal bergabung. Ikan pari sampel memiliki totol-totol atau berbintik-bintik. Ekor ikan pari memiliki bentuk seperti cambuk. Ukuran ekor dari ikan pari tersebut lebih besar dari pada badannya. Ukuran panjang ekor dan panjang badan dapat menjadi pembeda antara ikan pari satu dengan yang lainnya.

    Ikan mas sampel mempunyai garis dari pangkal dekat insang ke pangkal kauda yang terlihat jelas, garis tersebut dinamakan dengan linea lateralis. Garis tersebut digunakan untuk mengetahui banyaknya sisik ikan mas, yaitu dengan menghitung sisik disepanjang garis linea lateralis. Sisik pada ikan mas bertipe cycloid. Mulut ikan mas besar dan tertutup. Tidak terdapat gigi pada rahangnya. Dengan lubang hidung terletak diatas mulut. Mata tidak memiliki kelopak sehingga terlihat seperti melotot. Lembaran insang atau brancia pada ikan mas adalah tunggal. Ikan mas mempunyai alat gerak berupa sirip yang terbagi dalam lima jenis sirip, dan pada masing-masing sirip tersebut terdapat jari-jari keras. Umumnya letak jari-jari keras ada di bagian pinggir, sedangkan jari-jari lunak lebih kedalam. Sirip punggungnya (pinnae dorsalis) memiliki rumus D.X.8. Selain itu, terdapat sirip dada (pinnae pectoralis), sirip perut (pinnae ventralis), sirip anal dan sirip ekor (kauda) yang berbentuk homocercal.

    Ikan mujair sampel mempunyai linea lateralis yang jelas seperti pada ikan mas. Memiliki sisik dengan tipe cycloid. Bentuk mulut ikan mujair hampir sama seperti pada ikan mas yaitu besar dan tertutup. Matanya besar dan terdapat hidung dibagian atas mulut. Lembaran insang atau brancia pada ikan mas adalah ganda atau dua. Ikan mujair juga memiliki lima jenis sirip, diantaranya adalah sirip punggungnya (pinnae dorsalis), sirip dada (pinnae pectoralis), sirip perut (pinnae ventralis), sirip anal dan sirip ekor (kauda).

    Ikan bawal sampel mempunyai sisik dengan tipe ctenoid. Bentuk mulut ikan bawal berbeda dengan ikan mas dan ikan mujair, dan memiliki gigi. Ikan mujair juga memiliki lima jenis sirip, diantaranya adalah Sirip punggungnya (pinnae dorsalis), sirip dada (pinnae pectoralis), sirip perut (pinnae ventralis), sirip anal dan sirip ekor (kauda) yang berbentuk heterocercal.


V. KESIMPULAN

    Berdasarkan praktikum yang dilakukan dengan mengamati struktur atau ciri morfologi sampel pisces, telah diketahui nama ilmiah mereka dalam taksa tertentu yang teridentifikasi. Sampel ikan pari telah diketahui termasuk ke dalam famili Aetobatidae. Sampel ikan mas telah diketahui termasuk ke dalam famili Cyprinidae dengan genus Carassius. Sampel ikan mujair dan ikan bawal telah diketahui sama-sama termasuk ke dalam famili Percoidei.

    Pada ikan sampel dari kelas Chondrichthyes dapat diamati bagian dorsal dan ventralnya. Pada bagian dorsal nampak bagian mata dan spirakulum . Pada bagian ventral nampal mulut, celah insang, lubang pengeluaran. Kepala pada bagian asterior, sementara badan dan kauda pada bagian posterior.

    Pada ikan sampel dari kelas Osteichthyes dapat dibedakan bagian kepala, badan dan ekor. Pada kepala terdapat mata mulut, operkulum dan lubang hidung. Pada badan terdapat 4 sirip, yakni pinnae dorsalis, pinnae pectoralis, pinnae ventralis, pinnae analis, dengan lubang pengeluaran serta gurat sisi atau linea lateralis. Pada bagian ekor adalah sirip ekor yaitu pinnae caudalis.


Daftar Pustaka

Abramorf, P. (1977). Laboratory Outlines in Zoology. Minnesota: Burgers Publ.

Bond, C.E. (1979). Biology of Fishes. Philadelphia - London - Toronto: W.B Saunders Co.

Hasanuddin, Saanin. (1968). Taksonomi dan Kuntji Identifikasi Ikan. Bandung: Binatjipta.

Hickman, C.P. L.S. Roberts and Allan Larson. (1998). Zoology. 10th Edition. San Francisco, California: W.C. Brown Mc Graw Hill Publishers.

Hickman, C.P. and L.S. Roberts. (2000). Biology of Animals. 8th Edition. Dobuque, Iowa: W.C. Brown Publishers.

Pough, F.H., Christine M.J. and John B.H. (2002). Vertebrate Life. 6th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Rosadi, Bayu dan Hurip Pratomo. (2010). Praktikum Taksonomi Vertebrata. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 

Rosadi, Bayu dan Hurip Pratomo. (2019). Taksonomi Vertebrata. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 

Saanin, H. (2001). Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta : Bandung.

Verma, P.S. (1979). A Manual of Practical Zoology. Chordates, New Delhi: S. Chand & Company Ltd,

Webbert, Herbert. H. and Thurman, H.V. (1991). Marine Biology. 2nd Edition. New York: Harper Collins publ.


STRUKTUR BIJI KACANG HIJAU

  🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG HIJAU (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)     Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari b...