Tampilkan postingan dengan label laporan praktikum suku Asteraceae Poaceae Euphorbiaceae dan Orchidaceae. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label laporan praktikum suku Asteraceae Poaceae Euphorbiaceae dan Orchidaceae. Tampilkan semua postingan

2022-02-27

EMBRIOLOGI TUMBUHAN - MODIFIKASI STRUKTUR BUNGA

 

🐏🎀🍀 LAPORAN PRAKTIKUM :
MODIFIKASI STRUKTUR BUNGA

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

     Bunga adalah bentuk dari organ reproduktif pada tumbuhan Magnoliophyta, yang memiliki peranan penting untuk mengidentifikasi tumbuhan sebab bunga pada umumnya memiliki karakter yang konsisten sehingga dapat dipergunakan untuk menunjukkan tingkatan takson tertentu dari suatu tumbuhan (suku, marga, atau jenis). Hal tersebut disebabkan oleh karakter bunga yang sangat dipengaruhi atau dikendalikan secara genetik dan biasanya tidak terpengaruh oleh perubahan lingkungan. Bunga dianggap sebagai hasil dari modifikasi batang dengan bentuk ruas yang pendek dan pada bagian bukunya memegang struktur daun yang mungkin sangat termodifikasi. Maka disimpulkan, bunga terbentuk pada pucuk yang sangat termodifikasi dengan bagian meristem apeks yang pertumbuhannya terbatas atau bahkan tidak tumbuh lagi ("determinate''). Bunga tumbuh dari bagian yang disebut dengan apeks batang, yaitu suatu tempat yang dinamakan reseptakel atau dasar bunga. Suatu bunga dapat pula tumbuh secara langsung dari bagian sumbu batang atau rakhis (dinamakan bunga sesil), atau bunga tumbuh di ujung tangkai bunga. Apabila hanya terdapat satu bunga yang dihasilkan maka tangkai pemegangnya dinamakan pedunkulus, sedangkan jika pada pedunkulus terdapat lebih dari satu bunga, maka masing-masing cabang yang membawa bunga dinamakan pediselus.

    Pada umumnya, bunga terdiri atas bagian-bagian yang tumbuh dalam empat seri lingkaran yang tumbuh dari bagian reseptakel, yakni; (1) kaliks yang merupakan bagian yang tersusun atas beberapa sepal, (2) korola yang merupakan sekumpulan sepal, (3) andresium yang merupakan kumpulan atau satu stamen, dan (4) ginesium yang merupakan kumpulan atau satu pistilum.

    Struktur pada bunga menunjukkan adanya suatu bentuk adaptasi yang diperlukan untuk memikat polinator maupun menunjang keberhasilan proses polinasi pada bunga. Di lingkungan sekitar dapat ditemukan berbagai macam bunga dengan struktur kompleks yang telah beradaptasi untuk satu jenis polinator tertentu sehingga struktur bunga menjadi sangat terspesialisasi. Spesialisasi ini menguntungkan bagi bunga dan hewan penyerbuk, sebab hewan tersebut mendapatkan makanan berupa nektar maupun polen.

2. Tujuan

a. Mengamati dan membandingkan bunga dari tumbuhan suku Asteraceae, Poaceae, Euphorbiaceae, dan Orchidaceae.


II. TINJAUAN PUSTAKA

    Bunga mempunyai bagian-bagian yang akan menghasilkan buah yang didalamnya akan terdapat biji apabila terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga adalah bentuk modifikasi dari batang dan daun. Pada umumnya bunga memiliki sifat-sifat yang menarik. Bagian-bagian penyusun bunga pada setiap bunga dapat berbeda dan dapat pula sama. Ada bunga yang mempunyai bagian yang lengkap dan ada bunga yang tidak mempunyai salah satu atau salah dua dari bagian tersebut. Bunga disebut bunga sejati atau bunga lengkap apabila memiliki kelopak, mahkota, putik dan benang sari (Widya, 2012).

    Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja disebut dengan bunga tunggal sementara bunga yang menghasilkan bunga banyak disebut dengan bunga banyak. Apabila tumbuhan hanya memiliki satu bunga saja, biasanya bunga tersebut berada di ujung batang, sedangkan jika bunganya banyak, sebagian bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang. Jadi menurut letaknya, bunga berlokasi pada ketiak daun dan juga ujung batang (Tjirosoepomo, 2003).

    Apabila dilihat dari segi simetri bunga, maka bunga dapat dibedakan menjadi bunga aktinomorf yaitu yang mempunyai banyak bidang bagi (radial simetri), dan bunga zigomorf yaitu hanya mempunyai satu bidang bagi (bilateral simetri). Berdasarkan posisi relatif ovarium terhadap perhiasan bunganya, maka bunga dapat dibagi bunga hipoginus, periginus, dan epiginus.

    Kompleksitas struktur pada bunga merupakan hasil adaptasi terhadap alam sekitar. Pada beberapa tumbuhan dapat dijumpai perbungaan yang bentuknya menyerupai satu bunga dinamakan pseudanthium atau bunga tunggal palsu. Tipe bunga ini misalnya ditemukan pada seluruh bunga dari suku Asteraceae dan sebagian bunga dari suku Euphorbiaceae, terutama pada genus Euphorbia. Bunga dari suku Orchidaceae memiliki kekhasan yang sukar dijumpai pada bunga tumbuhan lainnya, yakni dengan terputarnya bunga saat perkembangan, terjadi penggabungan stamen dan pistilum, dan terdapat polinia.


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

a. Mikroskop bedah atau kata pembesar.
b. Silet atau cutter.
c. Pinset
d. Jarum jara
e. Beberapa macam dan bunga Suku Asteraceae; Euphorbiaceae, Orchidaceae dan Poaceae.

2. Tahapan Kerja

a. Perbungaan pada tumbuhan Euphorbiaceae diamati, kemudian morfologi dan perburgaannya digambar.
b. Bagian dari bunga jantan dan bunga betina dari penampang melintang, diamati dan digambar.
c. Pseudanthium pada bunga Euphorbiaceae dibandingkan dengan milik bunga Asteraceae.
d. Bunga dari Suku Orchidaceae diamati, kemudian morfologi bunga tersebut digambarkan.
e. Bagian dari ginandria dan polinia, serta penampang memanjang dari bunga Orchidaceae diamati dan digambar.
f. Perbungaan pada tumbuhan Asteraceae diamati, juga dari bagian penampang melintang, kemudian digambar morfologinya.
g. Bagian floret dan spikelet pada bunga dari suku Poaceae diamati, kemudian digambar.
h. Identifikasi bagian-bagian yang telah digambar dengan baik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

Bunga PSYCHESOUPE

Bunga II PSYCHESOUPE

2. Pembahasan

    Praktikum modifikasi bunga bertujuan untuk mempelajari struktur bunga yang telah mengalami modifikasi pada bunga dari suku Asteraceae, Poaceae, Euphorbiaceae, dan Orchidaceae. Bahan yang digunakan adalah bunga matahari (Helianthus annuus), bunga padi (Oryza sativa), bunga euphorbia (Euphorbia Corollata), dan anggrek.

    Asteraceae atau Compositae merupakan suku tumbuhan dari bunga matahari (Helianthus annuus), krisan (Chrysanthemum sp.), dan lain-lain. Tumbuhan Asteraceae memiliki bentuk modifikasi bunga yang khas, yaitu penampilan bunga yang menyerupai bunga tunggal yang aslinya adalah perbungaan. Oleh karena itu, bunga Asteraceae kerap disebut sebagai pseudantium (pseudo-palsu; anthium-bunga tunggal). Berdasarkan letak atau posisinya dalam perbungaan, maka perbungaan Asteraceae dapat dibedakan menjadi bunga tabung, yang mahkota bunganya (petal) bersatu membentuk tabung, dan bunga pita yang menunjukkan struktur mahkota bunga yang menyerupai hanya satu petal. Selain itu juga terdapat bunga berbibir dua atau 'bilabiate'. Berdasarkan kedua karakter tersebut, maka pada Asteraceae dapat ditemukan empat variasi tipe perbungaan, yakni: (1) Bunga tepi berbentuk bunga pita dan bunga tengah berbentuk tabung, misalnya pada H. annuus, Tithonia diversifolia, dan Aster novi-belgi; (2) Bunga tepi dan bunga tengah hanya tersusun atas bunga tabung, misalnya pada Ageratum conyzoides, dan Crassocephalum crepidioides; (3) Bunga tepi dan bunga tengah berupa bunga tabung, misalnya pada tempuyung (Sonchus arvensis) dan Taraxacum officinale; (4) Bunga tepi dan bunga tengah berupa bunga berbibir dua ("bilabiate"), misalnya pada Gerbera.

    Tumbuhan rumput-rumputan atau Poaceae mempunyai bentuk bunga yang sangat termodifikasi apabila dibandingkan dengan bunga-bunga lainnya. Satu bunga pada perbungaan Poaceae ini disebut floret, yang dilindungi oleh sepasang braktea yang dinamakan lemma dan palea. Sekelompok floret akan membentuk spikelet. Pada bagian basal/dasar dari spikelet biasanya akan ditemukan sepasang gluma. Sekelompok spikelet kemudian akan membentuk perbungaan yang memiliki banyak variasi tergantung dari jenis tumbuhannya.

    Tumbuhan Euphorbiaceae yang utamanya dari marga/ genus Euphorbia juga memiliki pseudanthium, seperti tumbuhan Asteraceae. Namun, pseudanthium pada Euphorbiaceae dinamakan cyathium. Cyathium adalah suatu perbungaan yang tersusun dari sebuah bunga betina yang dikeliling oleh sejumlah bunga jantan. Bunga betina hanya terdiri atas satu ovarium yang letaknya berada di ujung pediselus. Perbungaan ini dilingkupi oleh sekelompok braktea berbentuk cawan yang dinamakan involukrum. Pada perbungaan cyathium dapat ditemukan kelenjar nektar yang berwarna cukup mencolok di bagian luar perbungaannya.

    Anggrek atau tumbuhan Orchidaceae dan sekerabatnya mempunyai karakter bunga yang sangat khas. Bunga anggrek biasanya dalam bentuk perbungaan. Selama perkembangan bunga, tangkai bunga akan terputar 180°, yang menyebabkan bunga anggrek dewasa akan menghadap ke bawah dan bakal buah atau ovariumnya resupinat (terputar). Perhiasan bunga terdiri atas tiga sepal (pada lingkaran luar) dan tiga petal (pada lingkaran dalam). Keseluruhan sepal dan dua petal pada posisi lateral umumnya mempelajari struktur dan warna yang mirip. Sementara satu petal membentuk struktur yang sangat berbeda dari kedua petal lainnya, memiliki warna yang lain, serta berukuran lebih besar dinamakan dengan labelum. Labelum seringkali digunakan sebagai landasan bagi polinator, atau berfungsi sebagai penarik polinator yang datang oleh sebab warna bunga yang mencolok atau karena bentuknya yang menyerupai hewan pasangannya. Petal juga dapat mempunyai bentuk yang seperti antena atau sayap atau bunga mengeluarkan bau seperti bau bunga betina. Bunga anggrek mempunyai stamen dan pistilum yang bersatu dinamakan kolumna atau ginandria, yang terletak berseberangan dengan labelum. Sedangkan, polen pada tumbuhan ini bersatu membentuk polinia.


V. KESIMPULAN

    Bunga sesungguhnya adalah hasil dari modifikasi batang. Struktur bunga pun bermodifikasi untuk menunjang proses penyerbukan dan beberapa bunga memiliki bentuk yang terspesialisasi oleh karenanya. Berdasarkan praktikum yang dilakukan, ada beberapa sampel yang diidentifikasi mengalami modifikasi bunga. Diketahui perbungaan pada tumbuhan suku Asteraceae yaitu bunga matahari memiliki bunga tipe pseudanthium yang merupakan bunga majemuk menyerupai bunga tunggal. Lalu, ada pula bunga pada tumbuhan Poaceae yaitu tanaman padi yang memiliki perbungaan bernama floret, yang mana sekelompok floret tersebut akan membentuk spikelet. Selain itu, pada tumbuhan Euphorbiaceae terutama dari genus Euphorbia memiliki perbungaan pseudanthium yang disebut dengan cyathium yaitu perbungaan dengan bunga jantan yang mengelilingi bunga betina. Sementara pada tumbuhan Orchidaceae atau anggrek memiliki satu petal yang berstruktur beda dengan lainnya dan dinamakan dengan labelum. Stamen dan pistilum dari anggrek bersatu dan membentuk polinia.


Daftar Pustaka

Bracegirdle, B. and P. H. Miles. (1971). An Atlas of Plant Structure. Vol. 1. London: Heinemann Educational Books.

Fahn, A. (1990). Plant Anatomy. 4th edition. Oxford: Pergamon Press.

Iriawati; Suradinata, Tatang; Faisal, Ahmad. (2016). Praktikum Embriologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Iriawati; Suradinata, Tatang; Wardhini, Trimurti. (2014). Embriologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Tjirosoepomo, Gembong. (2003). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Widya. (2012). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

 

STRUKTUR BIJI KACANG HIJAU

  🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG HIJAU (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)     Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari b...