Tampilkan postingan dengan label laporan praktikum protein. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label laporan praktikum protein. Tampilkan semua postingan

2022-02-09

UJI KUALITATIF BIURET UNTUK PENENTUAN PROTEIN

 

💮🧸🌟LAPORAN PRAKTIKUM :
UJI KUALITATIF BIURET UNTUK PENENTUAN PROTEIN


I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

        Kata protein berasal dari bahasa Yunani Kuno "Proteios" yang artinya yang paling utama. Protein merupakan bahan bangunan utama jaringan tubuh sesudah air yang meliputi sekitar 20 - 24 persen. Dalam berbagai kehidupan baik makhluk yang bersel tunggal maupun yang bersel ganda, protein memegang peranan yang amat penting baik sebagai komponen struktural maupun sebagai protein fungsional yang mengatur metabolisme (enzim dan hormon); mempertahankan sifat kebakaan (nukleoprotein); juga menentukan daya ketahanan tubuh dari berbagai penyakit, dan yang lebih penting lagi adalah peranan protein dalam perkembangan kecerdasan manusia.

        Protein adalah biopolimer yang dibangun dari unit-unit monomer asam unsur-unsur pembangun. Unit monomer protein adalah asam amino. Jadi protein dan asam amino merupakan senyawa yang erat hubungannya satu sama lain. Asam amino merupakan monomer pembentuk protein dan sifat-sifat protein akan sangat dipengaruhi oleh sifat pembentuknya yaitu asam amino.

2. Tujuan

a. Dapat melakukan uji kualitatif penentuan protein dengan metode biuret.
b. Mengetahui adanya kandungan protein dan ikatan peptida dalam albumin, kaldu ayam, susu dan gelatin dengan uji buret.


II. TINJAUAN PUSTAKA

        Protein merupakan senyawa polipeptida yang memiliki rantai sangat panjang dan mempunyai berat molekul lebih besar dari 6.000 serta protein tidak hanya tersusun oleh satu rantai polipeptida. Protein yang hanya mengandung asam-asam amino, apabila dihidrolisis di sebut protein sederhana. Sedangkan protein yang mengandung bahan tambahan selain asam amino seperti heme, derivat vitamin, lipida atau karbohidrat dinamakan protein kompleks atau protein konjugasi. Bagian (bahan) tambahan selain asam amino dari protein konjugasi dinamakan gugus prostetik. Contoh protein sederhana, yakni albumin, globulin, histon, prolamin, skleroprotein atau albuminoid, globin, glutelin dan protamin. Sedangkan golongan protein konjugasi, antara lain adalah fosfoprotein, nukleoprotein, lipoprotein, glikoprotein, khromoprotein, flavoprotein, dan meta-loprotein.

        Berikut adalah fungsi dari protein yang merupakan pusat aksi dalam proses biologi.
a. Sebagai enzim yang berfungsi untuk katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup.
b. Sebagai unsur pembentukan struktur biologis, kekuatan ataupun pelindung, dengan bentuk filamen, kabel maupun lembaran penyangga.
c. Sebagai protein kontraktil yang memberi kemampuan berkontraksi atau bergerak pada sel dan organisme.
d. Sebagai alat transpor dengan kemampuan mengikat molekul tertentu dan melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah.
e. Sebagai hormon yang mengatur aktivitas fisiologi.
f. Sebagai protein nutrien yang menyimpan cadangan untuk berbagai proses metabolisme tubuh.

        Reaksi uji protein terdiri dari enam, yaitu: (1) uji susunan elementer protein, (2) tes ninhidrin, (3) tes xanthoproteat, (4) uji pengendapan protein dengan logam, (5) uji pengendapan protein dengan asam organik dan (6) uji biuret.


III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat

a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Pengaduk/spatula

2. Bahan

a. Albumin 2% atau putih telur 2 ml
b. Kaldu ayam 2 ml
c. Susu 2 ml
d. Gelatin 2 ml
e. CuSO4 2 ml
f. NaOH 8 ml

3. Cara Kerja

a. Larutan yang akan di uji adalah 2% abumin atau putih telur, kaldu ayam, susu dan gelatin.
b. Masing-masing larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml dan di beri label.
c. Larutan NaOH ditambahkan pada setiap tabung reaksi sebanyak 2 ml.
d. Larutan CuSO4 ditambahkan pada setiap tabung reaksi sebanyak 1 ml dan kemudian diaduk dengan baik.
e. Perubahan yang muncul akan di amati dan dicatat.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

Uji Protein PSYCHESOUPE


2. Pembahasan

        Pada praktikum uji kualitatif protein ini akan diamati adanya protein pada larutan albumin, susu, kaldu ayam dan gelatin melalui uji biuret dengan pereaksi NaOH dan CuSO4.

        Pada uji kualitatif biuret, mulanya larutan susu berwarna berwarna putih pekat kemudian ketika ditambahkan dengan NaOH sebanyak 2 ml dan CuSO4 sebanyak 1ml, dan setelah diaduk merata larutan berubah menjadi berwarna ungu agak pudar. Dalam hal ini terbentuknya warna ungu mengindikasikan bahwa pada larutan susu tersebut mengandung protein dan terdapat ikatan peptida.

         Sama halnya pada pengujian larutan albumin atau putih telur dan larutan gelatin yang sama-sama menghasilkan warna ungu dan ini menunjukkan bahwa kedua larutan mengandung protein. Sedangkan pada pengujian kaldu ayam dihasilkan warna ungu pudar, dapat diartikan bahwa kaldu juga mengandung protein namun tidak sebanyak pada larutan susu, albumin dan gelatin.

        Dalam uji kualitatif biuret, apabila suatu peptida dan larutan protein ditempatkan pada larutan yang memiliki sifat basa kemudian direaksikan dengan kupri sulfat (CuSO4), maka akan menghasilkan perubahan warna produk menjadi merah jambu sampai biru ungu. Warna yang terbentuk tersebut sama dengan warna yang dibentuk oleh pereaksi biuret bila diperlakukan sama seperti pada praktikum kali ini, sehingga uji ini dinamakan uji kualitatif biuret untuk penentuan protein.


V. KESIMPULAN

   Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan percobaan, larutan albumin atau putih telur, susu, kaldu ayam dan gelatin mengandung protein dan ikatan peptida.
b. Reaksi positif ditunjukkan dengan adanya perubahan warna pada larutan sampel menjadi warna ungu dan ungu pudar.
c. Kadar protein yang paling tinggi ke terendah adalah larutan albumin bersama dengan larutan gelatin, kemudian larutan susu dan terakhir adalah kaldu ayam.


Daftar Pustaka

Muchtadi, D., N. S Palupi, dan M. Astawan. (1993). Metabolisme Zat Gigi: Sumber, Fungi dan    Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Jilid 1. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, Titin. (1997). Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Ul Press.

Setiadi, Rahmat, dkk. (2020). Biokimia. Edisi pertama. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Sulistiana, Susi. (2008). Praktikum Biokimia. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wirahadikusumah. M. (1981). Biokimia Protein, Enzim dan Asam Nukleat.


STRUKTUR BIJI KACANG HIJAU

  🐰🍒🥦 STUDI : BIJI KACANG HIJAU (EMBRIOLOGI TUMBUHAN)     Pembelajaran ini bertujuan untuk: (1) mengamati dan mengetahui struktur dari b...