🍑✒️✨ LAPORAN PRAKTIKUM :
TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Transpirasi merupakan proses hilangnya uap air dari permukaan tubuh tumbuhan yang diakibatkan oleh adanya penguapan (evaporasi). Transpirasi dari permukaan daun terutama berlangsung melalui stomata. Peristiwa ini lazim dikenal sebagai transpirasi stomatal. Selain itu, sebagian kecil uap air dapat juga hilang melalui kutikula (transpirasi lentikuler). Berbeda dengan evaporasi, uap air pada transpirasi tidak meninggalkan permukaan bebas, namun harus melewati epidermis atau stomata. Transpirasi ditentukan oleh faktor yang memengaruhi pembukaan stomata. Misalnya, kenaikan temperatur daun dapat memacu evaporasi, tetapi juga dapat menyebabkan menutupnya stomata sehingga transpirasi menjadi berkurang.
2. Tujuan
a. Mengukur laju kehilangan uap air pada daun Filisium.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Proses transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke rongga antarsel yang ada dalam daun. Rongga antarsel pada jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah banyak. Penguapan air ke rongga antarsel akan terus berlangsung selama rongga antarsel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang menguapkan airnya ke rongga antarsel, tentu akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem tulang daun, kemudian tulang daun akan menerima air dari batang dan batang menerima dari akar, dan seterusnya. Uap air yang terkumpul dalam rongga antarsel akan tetap berada dalam rongga antarsel tersebut, selama stomata dalam epidermis daun tidak membuka. Kalaupun ada uap air yang keluar menembus epidermis dan kutikula, jumlahnya hanya sedikit dan dapat diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan maka stomata pada epidermis tadi harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung anatar rongga antarsel dengan atmosfer. Apabila tekanan uap air di atmosfer lebih rendah dari rongga antarsel, maka uap air dari rongga antarsel akan keluar ke atmosfer dan prosesnya disebut transpirasi. Sehingga syarat utama pada keberlangsungan proses transpirasi adalah adanya penguapan air dan terbukanya stomata.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses transpirasi. Seperti faktor dalam, yaitu (1) jumlah stomata setiap satuan luas daun, (2) struktur anatomi daun, dan (3) potensial osmosis daun. Serta faktor luar atau lingkungan, yaitu (1) kelembaban udara, (2) temperatur, (3) angin, (4) radiasi cahaya, dan (5) ketersediaan air ataupun keadaan air tanah.
Manfaat transpirasi bagi tumbuhan adalah (1) dapat menyebabkan terbentuknya daya hisap daun sehingga terjadi transpor air di batang, (2) membantu penyerapan air dan zat hara oleh akar, (3) mengurangi air yang terserap berlebihan (4) dapat mempertahankan temperatur yang sesuai untuk daun, berperan pada fotosintesis dan respirasi karena membuka/menutupnya stomata, dan (6) mengatur turgor optimum di dalam sel.
III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
1. Alat
a. Potometer
b. Statif
c. Karet
d. Vaseline
e. 𝘚𝘵𝘰𝘱 𝘸𝘢𝘵𝘤𝘩
2. Bahan
3. Cara kerja
(saya tidak betul-betul menyelesaikan tahapan praktikum ini, jadi hasil dan pembahasan serta kesimpulan dibawah ini saya buat dengan permisalan / sebagai contoh saja.) 💌📮🐻
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil pengamatan
2. Pembahasan
Pada praktikum transpirasi pada tumbuhan ini akan diamati kecepatan transpirasi dengan bahan berupa cabang pohon Filisum pada keadaan lingkungan yang berbeda.
Pada praktikum transpirasi tumbuhan, mulanya air dimasukkan ke dalam pipa dan cabang Filisium akan dipasangkan pada alat potometer dengan bantuan beberapa alat lainnya agar terpasang dengan baik. Dengan menggunakan 𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘸𝘢𝘵𝘤𝘩, lama waktu gelembung yang bergerak akan diamati dan dicatat.
Hasil perhitungan tersebut membuktikan apabila dalam keadaan lingkungan yakni di dalam suhu ruang, dimana sinar matahari secara tidak maksimal terserap oleh cabang Filisium sehingga mengakibatkan laju transpirasinya lebih rendah dibandingkan pada keadaan di bawah sinar matahari langsung.
V. KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Anggorowati, Sulastri dan Triani Hardiyati. (2015). Fisiologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang: Universitas Terbuka.Bonner, J and J. E. Varner. (1965). Plant Biochemistry. New York: Academic Pres.Dwiati, Murni. (2010). Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.Sasmitamihardja, D. dan A.H. Siregar. (1990). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Fakultas MIPA. ITB.Taiz L. and E. Zeiger. (1998). Plant Physiology. Sunderland, Massachusetts: Sinauer Association. Inc. Publishers.